Lalu Lintas Perdagangan Dunia sebelum Era Kolonialisme-Imperialisme Eropa
Perdagangan melalui Jalan Sutra ( Silk Road)
Jauh sebelum bangsa-bangsa Barat memelopori apa yang disebabkan dengan era penjelahan samudera yang kemudian diikuti era klonialisme-imperialisme, aktivitas perdagangan antarbangsa di dunia sudah berjalan. Aktivitas perdagangan ini menghubungkan bangsa-bangsa di Asia timur dan Tenggara, wilayah Mediterania, serta Eropa dengan melewati apa yang disebut Jalan Sutra (The Silk Road).
Disebut "Jalan Sutra" karena pada awalnya komoditas utama diperdagankan adalah sutra dari Cina. Dalam perkembangannya, banyak juga komoditas lain diperdagankan sepanjang rute itu, dengan sarana pengangkut utama adalah unta.
Jalan Sutra dirintis di Cina sekitar tahun 139 SM ketika Cina bersatu di bawah Dinasti Han. Sebagian ahli berpendapat lalu lintas perdagangan itu bahkan telah dimulai sejak 100 tahun sebelum itu. Jalan ini dikenal sebagai rute perdagangan dengan kurun waktu paling lama dan dengan jarak paling panjang dalam sejarah manusia, yaitu digunakan selama sekitar 1500 tahun dengan panjang 6.400 km.
Selain para saudagar, rute ini digunakan juga oleh para diplomat dan penjelajah Inggris dan negara-negara Eropa lain dalam perjalanannnya menuju Cina dan Jepang.
Jalan Sutra diramaikan tidak saja karena banyak saudagar Cina yang berdagang di sepanjang jalain itu, melainkan karena dalam kurun waktu yang sama para pedagang dari Seleukia, Antiokia, Alexandria, dan Persepolis--semuanya wilayah taklukan Romawi-- juga terlibat dalam kegiatan perdaganan di sepanjang rute jalan Sutra.
Perdagangan melalui Jalan Sutra dimulai di Changan (Xian) di Cina, melewati kota-kota perdagangan di Asia Tengah seperti Samarkand (Uzbekistan) dan kota "sumber air" Kashgar di Cina yang berbatas dengan Tajikistan Kyrgyzstan, dan berakhir di Antiokia ataupun konstantinopel (istanbul). Antiokia dan Konstantinopel sekarang menjadi bagian dari Turki. Pada saat ini, Kashgar menjadi salah satu kota di Cina mayoritas penduduknya beragama Islam, sebagaimana juga Ubekistan, Rajikistan, dan Kyrgyzstan.
Perjalanan yang panjang itu terkadang melawati padang rumput yang luas (steppa), yang diselingi alam yang cukup ganas seperti padang gurun Gobi dan Takla Makan di Cina. Dengan alasan mendapatkan perbekalan, kondisi alam yang keras, serta keamana, para kafilah-saudagar itu kerap berhenti dan beristirahat di satu kota atau tempat yang memiliki sumber air sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota lainnya
Akan tetapi, jarang sekali para kafilah ini menempuh perjalanan yang sangat jauh. Di berbagai kota yang sudah disinggahi, sudah banyak pedagang perantara (middlemen), yang siap menjual barang-barang ke kota-kota lainnya, Jadi, sudah ada semacam sistem perdagangan berantai.
Komoditas yang diperdagangkan antara lain sutra, emas, batu giok (jade), teh, dan rempah-rempah. Hanya barang-barang mewah semacam itu yang diperdagangkan oleh karena jarak yang jaug, biaya tinggi, dan seringkali tidak aman. Cina, misalnya, menyuplai Asia Barat dan wilayah Mediterania dengan sutra, sementara rempah-rempah didapatkan dari Asia Selatan.
Kota-kota yang dilewati Jalan Sutra ini berubah dengan cepat menjadi kota perdagangan yang ramai. Kota-kota itu juga menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan seni. Orang-orang dari berbagai latar belakang suku dan budaya dan berinteraksi, berbaur, bertukar gagasan, pandangan, dan bahkan agama--awalnya agama Budhha dan kemudian Islam. Kondisi seperti ini memungkinkan peradaban Eropa, Timur Tengah, dan Asia berinteraksi satu sama lain.
Dalam perkembangannya kemudian, para kafilah ini menggunakan jalur alternatif, yaitu jalur laut. Jalur laut pertama kali digunakan ketika bangsa Romawi menguasai dunia termasuk Dunia Timur. Jalur laut ini menghubungkan wilayah Mediterania dan India. Rute laut utama dimulai di Canton (Guangzhou), Cina, melintasi Asia tenggara, Samudera Hindia, dan Laut Merah, kemudian mencapai Alexandria.
Antara abar ke-1 dan abad ke-6 M, kapal-kapal dagan, termasuk kapal-kapal dagan arab, lalu-lalang melintasi laut Merah dan India. Barang-barang yang diperdagangkan dikapalkan di Kota Berenike--nama sebuah kota kuno di wilayah Epirus yaitu wilayah Yunani dan Albania sekarang-- di sepanjang Laut Merah dan diangkut menggunakan unta ke daerah pedalaman sampai ke Sungai Nil. Dari situ, perahu-perahu sungai mengangkut barang-barang tersebut ke Alexandria, dan dari Alexandria diperdagangkan ke seluruh wilayah kekaisaran Romawi.
Sejak abad ke-9 M, ketika Kekaisaran Romawi runtuh, rute laut atau maritim dikendalikan leh saudagar-saudagar Arab. Perlahan-lahan, penggunaan Jalan Sutra ditinggalkan. Penggunaan rute laut lebih memungkinkan terjadinya pengiriman dan perdagangan barang dalam jumlah besar dan beraneka ragam, sesuatu yang sulit dilakukan melalui Jalan Sutra
Jalan Sutra kembali ramai selama kejayaan Kekaisaran Mongol pada abad ke-13
Jauh sebelum bangsa-bangsa Barat memelopori apa yang disebabkan dengan era penjelahan samudera yang kemudian diikuti era klonialisme-imperialisme, aktivitas perdagangan antarbangsa di dunia sudah berjalan. Aktivitas perdagangan ini menghubungkan bangsa-bangsa di Asia timur dan Tenggara, wilayah Mediterania, serta Eropa dengan melewati apa yang disebut Jalan Sutra (The Silk Road).
Disebut "Jalan Sutra" karena pada awalnya komoditas utama diperdagankan adalah sutra dari Cina. Dalam perkembangannya, banyak juga komoditas lain diperdagankan sepanjang rute itu, dengan sarana pengangkut utama adalah unta.
Jalan Sutra dirintis di Cina sekitar tahun 139 SM ketika Cina bersatu di bawah Dinasti Han. Sebagian ahli berpendapat lalu lintas perdagangan itu bahkan telah dimulai sejak 100 tahun sebelum itu. Jalan ini dikenal sebagai rute perdagangan dengan kurun waktu paling lama dan dengan jarak paling panjang dalam sejarah manusia, yaitu digunakan selama sekitar 1500 tahun dengan panjang 6.400 km.
Selain para saudagar, rute ini digunakan juga oleh para diplomat dan penjelajah Inggris dan negara-negara Eropa lain dalam perjalanannnya menuju Cina dan Jepang.
Jalan Sutra diramaikan tidak saja karena banyak saudagar Cina yang berdagang di sepanjang jalain itu, melainkan karena dalam kurun waktu yang sama para pedagang dari Seleukia, Antiokia, Alexandria, dan Persepolis--semuanya wilayah taklukan Romawi-- juga terlibat dalam kegiatan perdaganan di sepanjang rute jalan Sutra.
Perdagangan melalui Jalan Sutra dimulai di Changan (Xian) di Cina, melewati kota-kota perdagangan di Asia Tengah seperti Samarkand (Uzbekistan) dan kota "sumber air" Kashgar di Cina yang berbatas dengan Tajikistan Kyrgyzstan, dan berakhir di Antiokia ataupun konstantinopel (istanbul). Antiokia dan Konstantinopel sekarang menjadi bagian dari Turki. Pada saat ini, Kashgar menjadi salah satu kota di Cina mayoritas penduduknya beragama Islam, sebagaimana juga Ubekistan, Rajikistan, dan Kyrgyzstan.
Perjalanan yang panjang itu terkadang melawati padang rumput yang luas (steppa), yang diselingi alam yang cukup ganas seperti padang gurun Gobi dan Takla Makan di Cina. Dengan alasan mendapatkan perbekalan, kondisi alam yang keras, serta keamana, para kafilah-saudagar itu kerap berhenti dan beristirahat di satu kota atau tempat yang memiliki sumber air sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota lainnya
Akan tetapi, jarang sekali para kafilah ini menempuh perjalanan yang sangat jauh. Di berbagai kota yang sudah disinggahi, sudah banyak pedagang perantara (middlemen), yang siap menjual barang-barang ke kota-kota lainnya, Jadi, sudah ada semacam sistem perdagangan berantai.
Komoditas yang diperdagangkan antara lain sutra, emas, batu giok (jade), teh, dan rempah-rempah. Hanya barang-barang mewah semacam itu yang diperdagangkan oleh karena jarak yang jaug, biaya tinggi, dan seringkali tidak aman. Cina, misalnya, menyuplai Asia Barat dan wilayah Mediterania dengan sutra, sementara rempah-rempah didapatkan dari Asia Selatan.
Kota-kota yang dilewati Jalan Sutra ini berubah dengan cepat menjadi kota perdagangan yang ramai. Kota-kota itu juga menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan seni. Orang-orang dari berbagai latar belakang suku dan budaya dan berinteraksi, berbaur, bertukar gagasan, pandangan, dan bahkan agama--awalnya agama Budhha dan kemudian Islam. Kondisi seperti ini memungkinkan peradaban Eropa, Timur Tengah, dan Asia berinteraksi satu sama lain.
Dalam perkembangannya kemudian, para kafilah ini menggunakan jalur alternatif, yaitu jalur laut. Jalur laut pertama kali digunakan ketika bangsa Romawi menguasai dunia termasuk Dunia Timur. Jalur laut ini menghubungkan wilayah Mediterania dan India. Rute laut utama dimulai di Canton (Guangzhou), Cina, melintasi Asia tenggara, Samudera Hindia, dan Laut Merah, kemudian mencapai Alexandria.
Antara abar ke-1 dan abad ke-6 M, kapal-kapal dagan, termasuk kapal-kapal dagan arab, lalu-lalang melintasi laut Merah dan India. Barang-barang yang diperdagangkan dikapalkan di Kota Berenike--nama sebuah kota kuno di wilayah Epirus yaitu wilayah Yunani dan Albania sekarang-- di sepanjang Laut Merah dan diangkut menggunakan unta ke daerah pedalaman sampai ke Sungai Nil. Dari situ, perahu-perahu sungai mengangkut barang-barang tersebut ke Alexandria, dan dari Alexandria diperdagangkan ke seluruh wilayah kekaisaran Romawi.
Sejak abad ke-9 M, ketika Kekaisaran Romawi runtuh, rute laut atau maritim dikendalikan leh saudagar-saudagar Arab. Perlahan-lahan, penggunaan Jalan Sutra ditinggalkan. Penggunaan rute laut lebih memungkinkan terjadinya pengiriman dan perdagangan barang dalam jumlah besar dan beraneka ragam, sesuatu yang sulit dilakukan melalui Jalan Sutra
Jalan Sutra kembali ramai selama kejayaan Kekaisaran Mongol pada abad ke-13
Lahirnya Kolonialisme-Imperialisme Barat
Kolonialisme diartikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan kekuasan suatu negara di luar wilayah negara tersebut. Imperialisme diartikan sebagai suatu usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain serta menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.
Secara umum, lahirnya kolonialisme juga imperialisme barat disebabkan karena :
a. Faktor Utama yakni prinsip Gold (adanya prospek ekonomi di Dunia Timur serta keinginan untuk berdagang secara langsung dengan Dunia Timur) yang berkembang akibat bangsa-bangsa Barat seperti Portugis belajar bahwa berdagang secara langsung dengan Dunia Timur juga berkembangnya paham merkantilisme di Eropa, yaitu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang dimiliki serta besarnya volume perdagangan global suatu negara. Selain itu, ada prinsip Gospel (adanya keinginan untuk menyebarkan agama Nasrani atau Kristen ke seluruh dunia), serta Glory (adanya keinginan untuk mencapai kejayaan sebagai bangsa).
b. Faktor Pendukung, meliputi adanya berbagai penemuan baru dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang teknologi maritim, para penjelajah didorong oleh semangat dan idealisme pribadi semenjak munculnya penemuan-penemuan baru, serta Portugis dan Spanyol yang menjadi tempat pengungsian pengusaha dan pekerja-pekerja terampil asal Konstantinopel ketika kota ini dikuasai Kesultanan Ottoman pada 1453.
c. Faktor Pemicu yakni jatuhnya Konstantinopel yang dikuasai bangsa Turki Usmani pada tahun 1453 dengan dilakukannya perjalanan era samudra atau “Penjelajahan Samudra”
Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa) di Indonesia
A. Proses Kedatangan Bangsa Barat Hingga Terbentuknya Pemerintahan Kolonial
1. Latar belakang kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
a. Adanya Perang Salib (1070-1291); Perang ini mengakibatkan kota Konstantinopel (Byzantium) jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453. Sehingga penguasa Turki pada saat itu yakni Sultan Mahmud II menutup pelabuhan Konstantinopel bagi orang-orang Eropa. Hal ini membuat orang-orang Eropa kesulitan mendapat rempah-rempah.
b. Keinginan mencari rempah-rempah; Keadaan ini karena adanya hal-hal di atas, sehingga rempah-rempah sulit dicari dan mahal harganya. Oleh sebab itu orang-orang Eropa berupaya untuk mencari daerah asal rempah-rempah.
c. Penjelajahan samudra; Faktor pendorong penjelajahan samudra diantaranya keinginan mencari kekayaan (gold), keinginan menyebarkan agama (gospel), keinginan mencari kejayaan (glory), adanya semangat reconguesta (semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292), adanya teori Heliosentris dari ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.
2. Faktor-Faktor Yang Mendorong Orang-Orang Eropa Mengadakan Penjelajahan Samudra Pada Akhir Abad Ke-16.
a. Jatuhnya Kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani dalam Perang Salib yang menyebabkan tertutupnya jalur perdagangan bagi orang-orang Eropa, dan mengakibatkan tingginya harga rempah-rempah.
b. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur, yaitu perjalanan kembalinya Marco Polo dari negara Cina melalui pelayaran atau lautan.
c. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.
d. Penemuan kompas (penunjuk arah mata angin).
e. Semangat Reconquista, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya.
Proses Perkembangan Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia
A. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaan colonial Bangsa Barat datang ke Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan alam. Bangsa Barat mencari rempah rempah ke Indonesia.
1.Proses Kedatangan Bangsa Barat
Bangsa barat yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis. Setelah itu disusul oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda
a. Portugis
Pada tahun 1511 Portugis dibawah kepemimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Setelah ditaklukan Portugis, pusat pusat perdagangan baru bermunculan seperti Aceh dan Banten. Pada tahun 1512 Alfonso mengirim ekspedisi ke Maluku, Kep. Aru, Banda, dan Ambon. Pada tahun 1522 dibawah pimpinan Antonio de Britto mendirikan benteng Saint John di Maluku.
b. Spanyol
Setelah Magelhaens terbunuh di Filiphina. pelayaran Spanyol dilanjutkan oleh Del Cano. Del Cano tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol memusatkan kedudukannya di Tidore. Kedatangan Spanyol ditentang oleh pihak Portugis karena Spanyol dianggap melanggar perjanjian Todesillas. Karena menurut Portugis, Maluku berada di garis timur Todesillas yang menjadi wilayah Portugis.
c. Belanda
Belanda merupakan negara terlama yang menguasai Indonesia. Awal kedatangan mereka adalah untuk mencari rempah-rempah.
d. Inggris
Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-Inggris. Pada tahun 1600 para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan dagang yang disebut dengan East Indische Compagnie ( EIC )
A. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaan colonial Bangsa Barat datang ke Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan alam. Bangsa Barat mencari rempah rempah ke Indonesia.
1.Proses Kedatangan Bangsa Barat
Bangsa barat yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis. Setelah itu disusul oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda
a. Portugis
Pada tahun 1511 Portugis dibawah kepemimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Setelah ditaklukan Portugis, pusat pusat perdagangan baru bermunculan seperti Aceh dan Banten. Pada tahun 1512 Alfonso mengirim ekspedisi ke Maluku, Kep. Aru, Banda, dan Ambon. Pada tahun 1522 dibawah pimpinan Antonio de Britto mendirikan benteng Saint John di Maluku.
b. Spanyol
Setelah Magelhaens terbunuh di Filiphina. pelayaran Spanyol dilanjutkan oleh Del Cano. Del Cano tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol memusatkan kedudukannya di Tidore. Kedatangan Spanyol ditentang oleh pihak Portugis karena Spanyol dianggap melanggar perjanjian Todesillas. Karena menurut Portugis, Maluku berada di garis timur Todesillas yang menjadi wilayah Portugis.
c. Belanda
Belanda merupakan negara terlama yang menguasai Indonesia. Awal kedatangan mereka adalah untuk mencari rempah-rempah.
d. Inggris
Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-Inggris. Pada tahun 1600 para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan dagang yang disebut dengan East Indische Compagnie ( EIC )
Tujuan Bangsa barat ke Indonesia
a. Gospel, untuk menjalankan tugas suci, yaitu menyebarkan agama kristen
b. Gold, Mencari kekayaan
c. Glory, mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan.
a. Gospel, untuk menjalankan tugas suci, yaitu menyebarkan agama kristen
b. Gold, Mencari kekayaan
c. Glory, mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan.
Pemerintah Daendels di Indonesia (1808-1811)
Kemenangan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte berimplikasi pada penguasaan negara-negara jajahan Belanda menjadi dikuasai oleh Prancis. Pada tahun 1808, Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal atas wilayah Indonesia. Tujuan utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan lnggris. Selain itu Daendels juga diberi tugas untuk mengatur pemerintahan Indonesia. Dalam rangka menjalankan tugas tersebut, Daendels melakukan beberapa upaya berikut.
a. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan yang panjangnya kurang lebih 1.100 km, tujuannya untuk melancarkan mobilitas militer di Pulau Jawa dan untuk mengangkut hasil pertanian.
b. Membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang.
c. Melaksanakan sistem kerja rodi untuk pekerjaan yang bersifat umum, termasuk pembangunan jalan.
d. Membangun angkatan perang, misalnya armada laut di Ujung Kulori, Banten.
e. Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan Indonesia dan memengaruhi raja-raja di Indonesia.
f. Menjalankan sistem pemerintah diktator agar rakyat Indonesia tidak mengadakan perlawanan.
g. Mencari keuntungan besar melalui perdagangan budak.
2. Awal Perkembangan Pengaruh Barat dan Terbentuknya Kekuasaan Kolonial
a. Portugis
Portugis menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya. Contohnya Portugis menandai setiap tempat tempat yang disinggahi dengan Batu Padrao. untuk mengakui tempat itu sebagai wilayah kekuasaan Portugis, Portugis juga memonopoli perdagangan di Maluku
Kemenangan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte berimplikasi pada penguasaan negara-negara jajahan Belanda menjadi dikuasai oleh Prancis. Pada tahun 1808, Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal atas wilayah Indonesia. Tujuan utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan lnggris. Selain itu Daendels juga diberi tugas untuk mengatur pemerintahan Indonesia. Dalam rangka menjalankan tugas tersebut, Daendels melakukan beberapa upaya berikut.
a. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan yang panjangnya kurang lebih 1.100 km, tujuannya untuk melancarkan mobilitas militer di Pulau Jawa dan untuk mengangkut hasil pertanian.
b. Membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang.
c. Melaksanakan sistem kerja rodi untuk pekerjaan yang bersifat umum, termasuk pembangunan jalan.
d. Membangun angkatan perang, misalnya armada laut di Ujung Kulori, Banten.
e. Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan Indonesia dan memengaruhi raja-raja di Indonesia.
f. Menjalankan sistem pemerintah diktator agar rakyat Indonesia tidak mengadakan perlawanan.
g. Mencari keuntungan besar melalui perdagangan budak.
2. Awal Perkembangan Pengaruh Barat dan Terbentuknya Kekuasaan Kolonial
a. Portugis
Portugis menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya. Contohnya Portugis menandai setiap tempat tempat yang disinggahi dengan Batu Padrao. untuk mengakui tempat itu sebagai wilayah kekuasaan Portugis, Portugis juga memonopoli perdagangan di Maluku
b. Spanyol
Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu domba kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung Tidore.
c. Belanda
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang disebut dengan VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Pimpinan VOC terdiri atas 17 orang sehingga disebut dengan Heren Zeventien.
3. Tujuan VOC adalah :
a. Menghindari persaingan yang tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda
b. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan barat
c. Membantu pemerintah Belanda menghadapi Spanyol
Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu domba kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung Tidore.
c. Belanda
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang disebut dengan VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Pimpinan VOC terdiri atas 17 orang sehingga disebut dengan Heren Zeventien.
3. Tujuan VOC adalah :
a. Menghindari persaingan yang tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda
b. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan barat
c. Membantu pemerintah Belanda menghadapi Spanyol
4. Hak kekuasaan VOC yaitu :
a. Memonopoli perdagangan
b. Mengadakan perjanjian dengan raja setempat
c. Membentuk angkatan perang sendiri
d. Membuat mata uang sendiri
e. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan
f. Berhak mengumumkan perang
5. Tindakan VOC :
Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur jendral pertama VOC. Ia berkuasa di Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang adipati, Pangeran WIjayakrama. Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di Indonesia berjalan baik. Namun semua memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619 Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei 1619 Jayakarta berubah nama menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan nama nenek moyang bangsa Belanda, yaitu bangsa Bataaf.
a. Memonopoli perdagangan
b. Mengadakan perjanjian dengan raja setempat
c. Membentuk angkatan perang sendiri
d. Membuat mata uang sendiri
e. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan
f. Berhak mengumumkan perang
5. Tindakan VOC :
Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur jendral pertama VOC. Ia berkuasa di Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang adipati, Pangeran WIjayakrama. Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di Indonesia berjalan baik. Namun semua memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619 Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei 1619 Jayakarta berubah nama menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan nama nenek moyang bangsa Belanda, yaitu bangsa Bataaf.
Dalam monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia, VOC memberlakukan hal-hal berikut.
a. Hak Eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi hasil rempah-rempan dengan cara menebang atau memusnahkannya bila perlu. Tujuannya agar penawaran rempah-rempah terkendali dengan harga yang tetap menguntungkan VOC.
b. Pelayaran Hongi (Hongi Tochtan), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli perdagangan Indonesia. Jika petani menjual rempah-rempahnya kepada pihak selain VOC, maka petani tersebut ditangkap dan rempah-rempahnya dibakar.
Namun, kejayaan VOC tidak berlangsung lama. VOC mengalami kemunduran pada akhir abad XVIII. Sebab-sebab kemunduran VOC sebagai berikut.
a. Banyak pegawai VOC melakukan penyelewengan untuk memperkaya diri sendiri (korupsi).
b. Wilayah Indonesia yang luas memerlukan biaya besar untuk mengelolanya.
c. Biaya perang untuk menumpas perlawanan sporadic suku-suku di Indonesia sangat besar.
d. Persaingan dengan kongsi dagang negara lain, misalnya EIC milik pemerintah Inggris, semakin tajam.B. Perkembangan Kebijakan dan Tindakann Pemerintah Kolonial
1. Kerja Rodi Masa Pemerintahan Daendels
pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Williem Daendels untuk menjadi gubernur jendral di Indonesia. Tugas Daendels yaitu :
a. Memperkuat pertahanan Jawa dari serangan Inggris
b. Mengumpulkan dana sebanyak banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris
c. Memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kas yang kosong
Kebijakan Deandels yang paling banyak memakan korban adalah Jalan Raya Anyer sampai Panarukan. Pada masa itu Deansels dipanggil dengan nama Tuan Guntur karena bersifat kaku dan kejam. Cara lainnya yaitu Deandels mencetak uang kertas dalam jumlah besar dan menyita uang di bank dan pegadaian serta menjual tanah pada pihak swasta
a. Hak Eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi hasil rempah-rempan dengan cara menebang atau memusnahkannya bila perlu. Tujuannya agar penawaran rempah-rempah terkendali dengan harga yang tetap menguntungkan VOC.
b. Pelayaran Hongi (Hongi Tochtan), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli perdagangan Indonesia. Jika petani menjual rempah-rempahnya kepada pihak selain VOC, maka petani tersebut ditangkap dan rempah-rempahnya dibakar.
Namun, kejayaan VOC tidak berlangsung lama. VOC mengalami kemunduran pada akhir abad XVIII. Sebab-sebab kemunduran VOC sebagai berikut.
a. Banyak pegawai VOC melakukan penyelewengan untuk memperkaya diri sendiri (korupsi).
b. Wilayah Indonesia yang luas memerlukan biaya besar untuk mengelolanya.
c. Biaya perang untuk menumpas perlawanan sporadic suku-suku di Indonesia sangat besar.
d. Persaingan dengan kongsi dagang negara lain, misalnya EIC milik pemerintah Inggris, semakin tajam.B. Perkembangan Kebijakan dan Tindakann Pemerintah Kolonial
1. Kerja Rodi Masa Pemerintahan Daendels
pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Williem Daendels untuk menjadi gubernur jendral di Indonesia. Tugas Daendels yaitu :
a. Memperkuat pertahanan Jawa dari serangan Inggris
b. Mengumpulkan dana sebanyak banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris
c. Memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kas yang kosong
Kebijakan Deandels yang paling banyak memakan korban adalah Jalan Raya Anyer sampai Panarukan. Pada masa itu Deansels dipanggil dengan nama Tuan Guntur karena bersifat kaku dan kejam. Cara lainnya yaitu Deandels mencetak uang kertas dalam jumlah besar dan menyita uang di bank dan pegadaian serta menjual tanah pada pihak swasta
2. Sistem sewa tanah pada masa Raffles
Pengganti Deandels adalah Yanssens. Namun pada tahun 1811 Batavia berhasil direbut oleh Inggris. Yanssens menyerah dengan ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang / Perjanjian Tuntang. Untuk mengatur pemerintahannya. Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles
3. Sistem sewa tanah pada masa Pemerintahan Van Den Bosch
Pada masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem culturstelsel pada tahun 1830. Dalam pelaksanaannya sistem tanam paksa banyak terjadi penyelewengan contohnya : Petani masih harus membayar pajak, tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa adalah tanah yang subur, waktu petani banyak tersita karena sistem tanam paksa sehingga waktu bertani terbengkalai.
Namun ada sisi positif dari sistem tanam paksa yaitu :
a. Masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi
b. Dikembangkannya saluran irigasi
c. Daerah mengalami peningkatan produksi padi
C. Munculnya Berbagai Perlawanan
1. Perlawanan terhadap Portugis
a. Malaka dan Demak angkat senjata
pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan dipimpin oleh Pate Kadir. lalu Demak pun menyerang Portugis dibawah kepemimpinan Pati Unus ( Pengeran Sabrang Lor )
b. Perlawanan rakyat Aceh
Aceh dan Demak pada tahun 1513 melancarkan serangan ke Malaka. Untuk menghadapi Portugis langkah langkah yang diambil oleh Aceh antara lain:
1. Kapal Aceh yang berlayar ke Timur Tengah dilengkapi dengan Meriam dan sejumlah prajurit
2. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan Ahli perang dari Turki dipenuhi pada tahun 1567.
3. Aceh juga mendatangkan bantuang dari Kalikut dan Jepara
Pengganti Deandels adalah Yanssens. Namun pada tahun 1811 Batavia berhasil direbut oleh Inggris. Yanssens menyerah dengan ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang / Perjanjian Tuntang. Untuk mengatur pemerintahannya. Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles
3. Sistem sewa tanah pada masa Pemerintahan Van Den Bosch
Pada masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem culturstelsel pada tahun 1830. Dalam pelaksanaannya sistem tanam paksa banyak terjadi penyelewengan contohnya : Petani masih harus membayar pajak, tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa adalah tanah yang subur, waktu petani banyak tersita karena sistem tanam paksa sehingga waktu bertani terbengkalai.
Namun ada sisi positif dari sistem tanam paksa yaitu :
a. Masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi
b. Dikembangkannya saluran irigasi
c. Daerah mengalami peningkatan produksi padi
C. Munculnya Berbagai Perlawanan
1. Perlawanan terhadap Portugis
a. Malaka dan Demak angkat senjata
pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan dipimpin oleh Pate Kadir. lalu Demak pun menyerang Portugis dibawah kepemimpinan Pati Unus ( Pengeran Sabrang Lor )
b. Perlawanan rakyat Aceh
Aceh dan Demak pada tahun 1513 melancarkan serangan ke Malaka. Untuk menghadapi Portugis langkah langkah yang diambil oleh Aceh antara lain:
1. Kapal Aceh yang berlayar ke Timur Tengah dilengkapi dengan Meriam dan sejumlah prajurit
2. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan Ahli perang dari Turki dipenuhi pada tahun 1567.
3. Aceh juga mendatangkan bantuang dari Kalikut dan Jepara
c. Maluku Bergolak
Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore. Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di bantu oleh Spanyol. Sultan Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang menyebabkan rakyat Tidore marah dan menyerang Portugis habis habisan
2. Perlawanan terhadap VOC
a. Maluku kembali angkat senjata
Perlawanann terjadi di beberapa daerah seperti : daerah rakyat hiu, Ambon, Ternate, Jailolo dan sebagainya
b. Perlawanan Makassar ( Gowa )
VOC ingin menguasai perdagangan di Makassar untuk itu VOC mengusulkan hal berikut kepada Kerajaan Gowa :
1. Sultan Gowa bersama VOC menyerang Banda
2. Kerajaan Gowa hendaknya tidak menjual rempah rempah ke Portugis
3. Gowa dilarang membeli rampah rempah dari Portugis
karena tidak disetujui terjadilah perang antara VOC dengan Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin
c. Perlawanan Trunajaya
Kerajaan Mataram mengadakan perjanjian perdamaian dengana VOC. Isi perjanjian tersebut yaitu :
1. Mataram mengakui kekuasaan VOC di Batavia
2. Mataram boleh berdagang di seluruh Indonesia kecuali Maluku
3. VOC mengirim duta setiap tahun ke Kerajaan Mataram
4. Diadakan tukar menukar tawanan perang
karena Raja Amangkurat bertindak sewenang wenang terhapat rakyat terjadilah pemberontakan Trunajaya yang dipimpin oleh Pangeran Adipati Anom yang mendapat bantuan dari Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesung.
Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore. Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di bantu oleh Spanyol. Sultan Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang menyebabkan rakyat Tidore marah dan menyerang Portugis habis habisan
2. Perlawanan terhadap VOC
a. Maluku kembali angkat senjata
Perlawanann terjadi di beberapa daerah seperti : daerah rakyat hiu, Ambon, Ternate, Jailolo dan sebagainya
b. Perlawanan Makassar ( Gowa )
VOC ingin menguasai perdagangan di Makassar untuk itu VOC mengusulkan hal berikut kepada Kerajaan Gowa :
1. Sultan Gowa bersama VOC menyerang Banda
2. Kerajaan Gowa hendaknya tidak menjual rempah rempah ke Portugis
3. Gowa dilarang membeli rampah rempah dari Portugis
karena tidak disetujui terjadilah perang antara VOC dengan Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin
c. Perlawanan Trunajaya
Kerajaan Mataram mengadakan perjanjian perdamaian dengana VOC. Isi perjanjian tersebut yaitu :
1. Mataram mengakui kekuasaan VOC di Batavia
2. Mataram boleh berdagang di seluruh Indonesia kecuali Maluku
3. VOC mengirim duta setiap tahun ke Kerajaan Mataram
4. Diadakan tukar menukar tawanan perang
karena Raja Amangkurat bertindak sewenang wenang terhapat rakyat terjadilah pemberontakan Trunajaya yang dipimpin oleh Pangeran Adipati Anom yang mendapat bantuan dari Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesung.
3. Perlawanan terhadap Kolonial Belanda
a. Perlawanan di Maluku
Perlawanan terjadi karena Belanda memaksa masyarakat menyerahkan berbagai macam hasil bumi. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817 para pemuda Saparua di bawah pimpinan Pattimura mereka mambakar kapal kapal di pelabuhan Belanda. Namun pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung oleh Belanda
perang ini tidak lepas dari pertentangan kaum adat dan kaum padri. Pertempuran terjadi karena Belanda menyuruh kaum adat dan padri untuk kerja rodi. Peperangan ini dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan mendapat bantuan dari Sentot Alibasah. Namun Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur
c. Perang Diponegoro ( 1825 - 1830 )
Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda. Namun Belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel sehingga Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado. Setelah itu Dipindahkan ke Makassar.
d. Perang Jagaraga ( 1849 )
Kapal belanda terjebak di buleleng. sesuai hukum tawab karang, kapal itu menjadi milik kerajaan buleleng. lalu terjadilah peperangan dengan Belanda dibawah kepemimpinan Gusti Ketut Jelantik. Perang ini sering disebut dengan Perang puputan ( perang habis habisan ) namun Belanda memenangkan peperangan sehingga seluruh Bali dikuasai Belanda
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) (1602-1799)
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) merupakan suatu kongsi dagang berada dibawah naungan Kerajaan Belanda. Didirikan 20 Meret 1602 yang diprakarsai oleh Heren XVII. Heren XVII atau yang dikenal dengan istilah Tuan Tanah 17 merupakan persekutuan bangsawan yang berada pada distrik-distrik Kerajaan Belanda.
Pendirian VOC dilatarbelakangi oleh ekpedisi awal dari pelaut utusan Kerajaan Belanda, Cornelis De Houtman dan Jacob Van Neck. Pelaut belanda tersebut yang pertama kali memprakarsai ekspedisi pelayaran berbendera Kerajaan Belanda untuk pertama kali di Samudera untuk menuju belahan bumi bagian timur.
Perselisihan antara pedagang Belanda menjadi sebab pula didirikan kongsi dagang VOC, selain antara kongsi dagang Belanda. VOC didirikan untuk menghadapi persaingan dengan kongsi Dagang Inggris, East India Company (EIC) yang telah didirikan sebelumnya pada 1600. Serta untuk menghadapai kongsi dagang Francis, Compagnie des Indes (CDI) yang baru berdiri pada 1664. Dengan demikian maka Kerajaan Belanda dengan kekuatan angkatan lautnya berusaha menyatukan pedagang Belanda di lautan untuk bersatu membangung suatu kongsi dagang bersama.
Pendirian VOC
- Para Bangsawan di Kerajaan Belanda bersepakat membentuk Heren XVII dalam rangka bergabung dengan kongsi dagang yang didukung oleh Kerajaan Belanda
- 1602, VOC secara resmi mendirikan kantor dagang pertama di Ambon. Dengan Gubernur Jenderal yang pertama adalah Pieter Both
- Pemberian hak istimewa kepada VOC dari Kerajaan Belanda yang dikenal dengan hak “octrooi”.
- Sebagai wakil Kerajaan Belanda di sebrang laut
- Mencetak mata uang sendiri
- Membentuk angkatan perang
- Menyatakan perang dan perjanjian dengan pihak lokal, tanpa harus meminta persetujuan dari Kerajaan Induk
- Mengadakan monopoli perdagangan
- Mendirikan benteng
Kebijakan VOC
VOC dalam memainkan perannya sebagai kongsi dagang tentulah menggunakan serangkaian kebijakan yang notabene bertujuan untuk mencari profit. Kebijakan tersebut diambil dengan berbagai macam alasan yang mencangkup kondisi dan evaluasi kebijakan sebelumnya. Berikut kebijakan yang pernah diambil oleh VOC dalam menjalankan fungsinya :
- Contingenten Stelsel: Kebijakan yang diberlakukan kepada masyarakat pribumi dengan mengenakan penyerahan wajib dengan hasil bumi kepada VOC dan bukan kepada pedagang asing lain.
- Politik Ekstripasi: Kebijakan pembabakan dan pembakaran daerah perkebunan dan pertanian yang dikuasai VOC yang tujuannya untuk mengatur banyak sedikitnya peredaran rempah-rempah.
- Pelayaran Hongi (Hongi Tochten): Pelayaran yang dilakukan VOC dengan kapal kora-kora yang dipersenjatai lengkap untuk berpatroli mengawasi jalur laut perdagangan rempah-rempah di kawasan Ambon dan Maluku
- Preanger Stelsel 1728 : adalah kebijakan yang memaksa petani di daerah periangan untuk menanam kopi
- Politik Diksriminasi: Hanya mengangkat dan mempekerjai golongan Eropa atau Timur Asing dalam urusan perpajakan dibandingkan melibatkan orang pribumi.
- Verplicte Leverante: Kewajiban kepada kerajaan-kerajaan lokal yang telah dikuasai; terikat perjanjian; dibantu dalam keamanan oleh VOC untuk menyerahkan upeti setiap tahun.
- Devide Et Impera: Politik mengadu domba kerajaan-kerajaan yang sedang bertikai dengan memihak atau mengkhianati kerajaan yang dikehendaki.
- Biaya pemeliharaan dan pertahanan kawasan monopoli yang menelan anggaran cukup besar.
- Sistem birokrasi yang tidak efisien: mengeluarkan anggaran yang besar untuk membayar upah pekerja yang sebagian besar orang Eropa
- Tidak transparan dalam administrasi keuangan yang akhirnya menimbulkan praktek korupsi
- Mundurnya aktivitas perdagangan cabang-cabang VOC semisalnya di Afrika Selatan dan Tokyo akibat terlalu mahalnya harga yang ditawarkan.
- Hutang biaya untuk perang yang cukup tingg : anggran terbesar untuk menghadapi perlawanan Aceh dan menghadapi Perang Jawa 1815.
Indonesia Pasca VOC : Masuknya Pengaruh Perancis dan Pendudukan Inggris
Kekuasaan Belanda tahun 1799 diambil alih oleh pemerintah Belanda dari VOC. VOC mengalami kerugian yang besar yang menyebabkan kebangkrutan dan dibubarkan. Sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh VOC, sejak tahun 1799 secara resmi dilakukan oleh pemerintahan Belanda.
Sementara itu Inggris mengincar Nusantara dari Belanda. Jawa merupakan daerah Koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris sebelun Isle de France dan Mauritus jatuh ke tangan Inggris pada tahun 1807. Pada tahun 1808 armada Inggris sudah muncul di Utara Pantai Batavia. Pada Tahun 1800 galangan kapal di Pulau seribu yaitu di pulau Onrust sudah dihancurkan oleh Inggris. Belanda yang pada saat itu mendapat pengaruh dari Perancis sadar kalau tidak mungkin akan mengirimkan pasukan ke batavia karena ada blokade laut dari Inggris.
Atas saran dari Napoleon, Pemerintah Belanda pada tahun 1806 mengangkat Herman Willem Deandels (1762-1818) untuk mengemban tugas berat mempertahankan Pulau Jawa dalam serangan Inggris. Dengan demikian, dalam kurun waktu 1806-1811 Nusantara mendapat pengaruh dari Perancis meskipun para pejabat masih didominasi oleh orang-orang belanda.
1. Heramn Willem Deandels (Januari 1808-Mei 1811) Gubernur Jenderal “Prancis”yang keras dan Otoriter.
Deandels memegang dua tugas utama yaitu
a. Mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangaan Inggris.
b. Memperbaiki keadaan tanah jajahan ddari penyelewengan dan korupsi.
Sejak awal, ia menyadari bahwa mustahil mengahdapi kekuatan Inggris.oleh karena itu ia menerapkan kebijakan dalam hal pertahanan yang isinya:
· Membangun Jalan raya Pos atau de Grote Postweg dari anyer sampai Panatukan dengan tujuan agar tentara Belanda dengan cepat untuk bergerak. Dalam proses pembangunan, ia menrapkan sistem kerja wajib (verplichte diensten) serta hpenerapan penyerahan hasil bumi wajib (verplichte leverantie).
· Mendirikan benteng pertahanan, seperti Benteng Lodewijk (louis) di Surabaya, benteng Meester Cornelis di Batavia.
· Membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon.
· Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang pribumi seperti Legiun Mangkunegaran.
· Mendirikan pabrik senjata di Surabaya, Meriam di Semarang dan sekolah militer di Batavia.
· Membangun rumah sakit dan tangsi-tangsi militer yang baru.
Selain di bidang pertahan Deandels juga menerapkan sejumlah kebijakan lain seperti:
· Membagi Pulau Jawa menjadi 9 Prefektur (daerah) setara Karasidenan.
· Mengangkat para bupati di seluruh Jawa menjadi pegawai pemerintah.
· Menaikkan gaji pegai pemerintahan.
· Mendirikan badan pengadilan dan disesuaikan adat dan istiadat yang berlaku.
Daendels dikenal sebagai penguasa yang otoriter. Kebijakan menjual tanah kepada pengusaha asing untuk mencari dana dalam mempertahankan pulau jawa dianggap melanggar undang-undang. Selain itu kebijakan keras terhadap para raja di jawa seperti :
ü Terahadap Solo dan Yogyakarta dimana para raja harus mengakui raja Belanda sebagai junjungannya serta mengubah jabatan pejabat Belanda di Keraton dari residen menjadi minister.
ü Terhadap Banten, ia menghancurkan kerajaan Banten dan mengasingkan ke Ambon karena menolak pembangunan Jalan Raya Pos.
Kekuasaan Deandels berakhir saat ia dipanggil ke Belanda. Ada dua versi tehadap pemanggilan ini
a. Tenaganya dibutuhkan untuk memimpin tentara Perancis menyerbu Rusia
b. Hubungan yang buruk antara Deandels dengan para raja di Jawa yang dikhawatirkan akan merugikan Belanda dalam mnghadapi serangan dari Inggris.
I a kemudian digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssen (20 Februari-18 September 1811), pada pemerintahan Jenssen, Belanda menyerah kepada Inggris dengan ditandatangganinya Perjanjian Tuntang (1811), yang isinya
Ø Pulau Jawa dan Sekitarnya jatuh ke tangan Inggris.
Ø Semua tentara yang tadinya merupakan bagian dari Pemerintahan Deandels menjadi tentara Inggris.
Ø Orang-orang Belanda dipekerjakan untuk Inggris.
2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814) : Letnan Gubernur Inggris
Setelah berhasil menguasai Jawa, Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur dan diwakili Kongsi dagang Yang bernama EIC (East Indian Company) yang berpusat di Kalkuta, India.
No comments:
Post a Comment